Memang tidak mudah menjadi yg lebih baik daripada yg lain.
Oleh karena itu biarkan mereka tertawa, karena bila
nanti kita sudah mencapai puncak. Mereka tidak akan bisa bertindak &
berkata apapun. Marshall D Teach (pimp. bajak laut Blackbeard) dlm komik one piece vol.25
Kamu semua pernah ngimpi khan? Saya yakin kita semua
punya cita2? Ya semua orang pernah bermimpi (termasuk mimpi basah/ngompol) dan
semua orang pernah bercita-cita. Persis seperti saya yg waktu kecil bercita2
jadi dokter tapi gak jadi karena terlalu pintar. Bukannya sombong tapi fakta
membuktikan mana ada dokter yg tulisannya serapi ini (buat anak2 KMagz sorry
guyon ding). Mimpi mewakili sebentuk cita, mimpi hari ini, kata Hasan AlBanna
adalah kenyataan esok hari. Kenyataan hari ini gampangnya adalah mimpi hari
kemarin.
Dan ngomong2 soal mimpi saya jadi teringat sebuah
kisah di openmind, tentang seorang cowok (sebut saja Hendy) yg ngefans berat
ama artis bollywood yg punya nama Preity Zinta. Saking ngefansnya ama si Preity
ia bela2in nonton filmnya. Ia juga bela2in nyari info yg terkait dgn neng
Preity mulai tempat tanggal lahir hingga alamat rumahnya. Gak cukup sampai
disitu, ia (si Hendy) juga berharap dan berusaha nyari pasangan hidup yg
wajahnya mirip idolanya tersebut. Dan ngomong2 tentang Preity Zinta nih orang
emang cantiknya naudzubillah. Kalo kamu penasaran datang aja ke rumah kebetulan
saya punya gambarnya dan kalo kamu udah ngebet pengen tahu si Preity nonton aja
srimulat dan cari pemain yg pake batu akik banyak banget. Lha Preity Zinta
nggak mirip banget ama dia. Kata anas, Preity Zinta mirip calon istrinya
(segitunyeee..).
Akan tetapi fakta di masyarakat orang2 seperti Hendy
pasti jadi bahan tertawaan. Padahal, apa salahnya kalo ia mimpi bertemu ama
Preity Zinta? Apa salahnya bila ia mendambakan istri mirip Preity Zinta mirip
seorang cowok yg naksir cewek samping rumahnya? Apa salahnya bila ia bermimpi
sebagaimana seorang bocah samping rumah yg bermimpi jadi power rangers? Bagi
saya orang seperti Hendy tak layak diperiksa kesehatannya. Ia baru layak
diperiksa pabila ingin punya istri yg mirip tessy srimulat.
Dan yg disayangkan fakta yg saya utarakan masih dianut
oleh masyarakat. Masyarakat masih bersifat memandang rendah orang yg bermimpi
atau bercita2 tinggi. Bagi mereka orang2 pemimpi tak layak hidup di dunia,
orang2 tersebut hanya layak hidup di atas kasur sambil ngiler. Dan ini
mengakibatkan masyarakat khususnya umat Islam takut bercita2 tinggi alias
mimpiphobia. Umat Islam seakan-akan masih gak percaya bahwa dirinya kuat dan
mampu membongkar dan mengalahkan musuh2 Islam
Padahal apa yg tidak dimiliki umat Islam, sumber daya
alam yg melimpah ditambah sumber daya manusia yg tidak sedikit (ingat umat
Islam adalah umat terbesar di dunia). Dan SDM ini memiliki banyak potensi,
nggak hanya ulama tapi dari professor hingga tukang kompor, mulai jenderal,
politikus, ekonom, hingga pemain bola. Jadi lucu banget kalo umat yg jumlahnya
milyaran selalu kalah menghadapi Israel yang jumlahnya hanya sekitar 5 jutaan.
Ya itulah kondisi umat Islam, sangat besar bagai seorang raksasa, tapi raksasa
yg tertidur dan diikat oleh musuh2nya. Dalam buku Jundullah, Syekh Said Hawwa
menggambarkan kondisi umat Islam seperti kondisi diatas, musuh2 Islam tahu
bagaimana kondisi umat Islam, oleh karena itu mereka dengan segala daya upaya
menjauhkan umat dari kebangkitannya, dengan cara menjauhkan umat dari Al Qur’an
dan Sunnah, termasuk lupa akan hakikat hidup kita sebagai muslim yg berjuang
menggalang persatuan Islam, menerapkan syariatNya, dan menegakkan kebangkitan
Islam dengan jalan tegaknya Daulah Khilafah lewat jalan dakwah dan jihad.
Lha sekarang bagaimana Izzul Islam wal Muslimin mo
terwujud lha wong mimpi atau bercita2 mewujudkannya aja kita ogah. “Sudahlah
kita nikmati saja keadaan sekarang ini”. “Hidup itu ibarat roda kadang di
bawah, kadang di atas. Lha sekarang kita di bawah pasti suatu saat kita di
atas, udah diam aja”. “Nonsens, gak mungkin itu kita mengalahkan barat. Khan
barat itu layak ditiru karena peradaban mereka tinggi dan modern. Lha kita umat
Islam ngapain kembali ke jaman kuno. Lha itu Khilafah itu kan kuno jaman dulu
dan gak sesuai di era globalisasi ini”. Itulah pendapat sebagian umat
Islam, nyerah duluan, pasrah bongko’an kata orang kampung saya, kalau sudah
begitu bagaimana mau menang kalo kerjanya hanya duduk doang, gak ada niat, dan
gak percaya akan janji Allah. Memang secara realitas rasanya kok jauh banget,
bahwa umat Islam akan mencapai kejayaan dan mengalahkan kekuatan kapitalis; AS
cs. Padahal kalo kita baca realitas sejarah. AS yg sekarang jadi adidaya dunia,
padahal pada abad XVIII masih berupa koloni yg berjuang lepas dari penjajahan
Inggris, Inggris sekutu AS terdekat bukankah dulu hanya negara kecil ketika
Kekhilafaan Islam menjadi imperium dunia sebagaimana AS cs sekarang, dan
bukankah Israel musuh terdepan umat Islam, pada abad 19 masih berupa ide yg
digulirkan Herzl lewat tulisan Der Judenstaat.
Itulah realitas sejarah. Dan memang mimpi itu gak akan
berarti apa2 tanpa usaha dari kita untuk merealisasikannya, yg pasti untuk
mewujudkan sebuah cita pasti ada ujiannya, ujian membuat cita memiliki rasa,
maka jadilah citarasa. Begitupula usaha untuk menegakkan Islam, pastilah ada
ujiannya,”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbagai
macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya,’Bilakah
datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat.”(Al Baqarah: 214). Ya setiap usaha pasti ada ujiannya (naik kelas
aja pake ujian), apalagi usaha untuk menegakkan Islam. Tentang masalah ini,
menarik sekali membaca ulasan Husain MATLa dalam buku Misi di Sebuah Planet,
mengutip pernyataan Robert T Kiyosaki “apakah masalah2 yg ada akan dijadikan
alasan untuk tidak melakukan apa2, atau masalah itu justru dijadikan tantangan
yg harus ditangani dalam mencapai tujuan.”. barat yg ingin menghancurkan
Islam memilih yg terakhir, lalu bagaimana dengan kita yg ingin membangkitkan
Islam dan mengalahkan barat??!! Renungkan kawan.
Sumber:google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar