Selasa, 03 April 2012

mimpi

Memang tidak mudah menjadi yg lebih baik daripada yg lain.
Oleh karena itu biarkan mereka tertawa, karena bila nanti kita sudah mencapai puncak. Mereka tidak akan bisa bertindak & berkata apapun. Marshall D Teach (pimp. bajak laut Blackbeard) dlm komik one piece vol.25
Kamu semua pernah ngimpi khan? Saya yakin kita semua punya cita2? Ya semua orang pernah bermimpi (termasuk mimpi basah/ngompol) dan semua orang pernah bercita-cita. Persis seperti saya yg waktu kecil bercita2 jadi dokter tapi gak jadi karena terlalu pintar. Bukannya sombong tapi fakta membuktikan mana ada dokter yg tulisannya serapi ini (buat anak2 KMagz sorry guyon ding). Mimpi mewakili sebentuk cita, mimpi hari ini, kata Hasan AlBanna adalah kenyataan esok hari. Kenyataan hari ini gampangnya adalah mimpi hari kemarin.
Dan ngomong2 soal mimpi saya jadi teringat sebuah kisah di openmind, tentang seorang cowok (sebut saja Hendy) yg ngefans berat ama artis bollywood yg punya nama Preity Zinta. Saking ngefansnya ama si Preity ia bela2in nonton filmnya. Ia juga bela2in nyari info yg terkait dgn neng Preity mulai tempat tanggal lahir hingga alamat rumahnya. Gak cukup sampai disitu, ia (si Hendy) juga berharap dan berusaha nyari pasangan hidup yg wajahnya mirip idolanya tersebut. Dan ngomong2 tentang Preity Zinta nih orang emang cantiknya naudzubillah. Kalo kamu penasaran datang aja ke rumah kebetulan saya punya gambarnya dan kalo kamu udah ngebet pengen tahu si Preity nonton aja srimulat dan cari pemain yg pake batu akik banyak banget. Lha Preity Zinta nggak mirip banget ama dia. Kata anas, Preity Zinta mirip calon istrinya (segitunyeee..).
Akan tetapi fakta di masyarakat orang2 seperti Hendy pasti jadi bahan tertawaan. Padahal, apa salahnya kalo ia mimpi bertemu ama Preity Zinta? Apa salahnya bila ia mendambakan istri mirip Preity Zinta mirip seorang cowok yg naksir cewek samping rumahnya? Apa salahnya bila ia bermimpi sebagaimana seorang bocah samping rumah yg bermimpi jadi power rangers? Bagi saya orang seperti Hendy tak layak diperiksa kesehatannya. Ia baru layak diperiksa pabila ingin punya istri yg mirip tessy srimulat.
Dan yg disayangkan fakta yg saya utarakan masih dianut oleh masyarakat. Masyarakat masih bersifat memandang rendah orang yg bermimpi atau bercita2 tinggi. Bagi mereka orang2 pemimpi tak layak hidup di dunia, orang2 tersebut hanya layak hidup di atas kasur sambil ngiler. Dan ini mengakibatkan masyarakat khususnya umat Islam takut bercita2 tinggi alias mimpiphobia. Umat Islam seakan-akan masih gak percaya bahwa dirinya kuat dan mampu membongkar dan mengalahkan musuh2 Islam
Padahal apa yg tidak dimiliki umat Islam, sumber daya alam yg melimpah ditambah sumber daya manusia yg tidak sedikit (ingat umat Islam adalah umat terbesar di dunia). Dan SDM ini memiliki banyak potensi, nggak hanya ulama tapi dari professor hingga tukang kompor, mulai jenderal, politikus, ekonom, hingga pemain bola. Jadi lucu banget kalo umat yg jumlahnya milyaran selalu kalah menghadapi Israel yang jumlahnya hanya sekitar 5 jutaan. Ya itulah kondisi umat Islam, sangat besar bagai seorang raksasa, tapi raksasa yg tertidur dan diikat oleh musuh2nya. Dalam buku Jundullah, Syekh Said Hawwa menggambarkan kondisi umat Islam seperti kondisi diatas, musuh2 Islam tahu bagaimana kondisi umat Islam, oleh karena itu mereka dengan segala daya upaya menjauhkan umat dari kebangkitannya, dengan cara menjauhkan umat dari Al Qur’an dan Sunnah, termasuk lupa akan hakikat hidup kita sebagai muslim yg berjuang menggalang persatuan Islam, menerapkan syariatNya, dan menegakkan kebangkitan Islam dengan jalan tegaknya Daulah Khilafah lewat jalan dakwah dan jihad.
Lha sekarang bagaimana Izzul Islam wal Muslimin mo terwujud lha wong mimpi atau bercita2 mewujudkannya aja kita ogah. “Sudahlah kita nikmati saja keadaan sekarang ini”. “Hidup itu ibarat roda kadang di bawah, kadang di atas. Lha sekarang kita di bawah pasti suatu saat kita di atas, udah diam aja”. “Nonsens, gak mungkin itu kita mengalahkan barat. Khan barat itu layak ditiru karena peradaban mereka tinggi dan modern. Lha kita umat Islam ngapain kembali ke jaman kuno. Lha itu Khilafah itu kan kuno jaman dulu dan gak sesuai di era globalisasi ini”. Itulah pendapat sebagian umat Islam, nyerah duluan, pasrah bongko’an kata orang kampung saya, kalau sudah begitu bagaimana mau menang kalo kerjanya hanya duduk doang, gak ada niat, dan gak percaya akan janji Allah. Memang secara realitas rasanya kok jauh banget, bahwa umat Islam akan mencapai kejayaan dan mengalahkan kekuatan kapitalis; AS cs. Padahal kalo kita baca realitas sejarah. AS yg sekarang jadi adidaya dunia, padahal pada abad XVIII masih berupa koloni yg berjuang lepas dari penjajahan Inggris, Inggris sekutu AS terdekat bukankah dulu hanya negara kecil ketika Kekhilafaan Islam menjadi imperium dunia sebagaimana AS cs sekarang, dan bukankah Israel musuh terdepan umat Islam, pada abad 19 masih berupa ide yg digulirkan Herzl lewat tulisan Der Judenstaat.
Itulah realitas sejarah. Dan memang mimpi itu gak akan berarti apa2 tanpa usaha dari kita untuk merealisasikannya, yg pasti untuk mewujudkan sebuah cita pasti ada ujiannya, ujian membuat cita memiliki rasa, maka jadilah citarasa. Begitupula usaha untuk menegakkan Islam, pastilah ada ujiannya,”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbagai macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya,’Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”(Al Baqarah: 214). Ya setiap usaha pasti ada ujiannya (naik kelas aja pake ujian), apalagi usaha untuk menegakkan Islam. Tentang masalah ini, menarik sekali membaca ulasan Husain MATLa dalam buku Misi di Sebuah Planet, mengutip pernyataan Robert T Kiyosaki “apakah masalah2 yg ada akan dijadikan alasan untuk tidak melakukan apa2, atau masalah itu justru dijadikan tantangan yg harus ditangani dalam mencapai tujuan.”. barat yg ingin menghancurkan Islam memilih yg terakhir, lalu bagaimana dengan kita yg ingin membangkitkan Islam dan mengalahkan barat??!! Renungkan kawan.

Sumber:google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar